Skip to main content

SEANDAINYA SAYA MENIKAH DENGA YOSHIOKA KIYOE NANTI #5

                Hari terlanjur malam, kunang-kunang berterbangan diantaranya, kita hanya berdua. Ini adalah malam pertama kita untuk menjalin cinta tanpa adanya rahasia yang menutupi kita. Malam pertama. Adalah sebuah ritual dimana cinta kita akan mencapai titik yang paling tinggi, mungkin hingga menuju para dewa.
                Kamar ini adalah kamar kita yang baru, di rumah yang baru. Memang masih mencicil tapi, setidaknya inilah rumah kita. Sedikit demi sedikit kita berusaha bertahan, agar rumah ini menjadi milik kita sepenuhnya. Aku menutup jendela kamar ini yang masih belum rapat.  Aku tidak ingin ada yang diam-diam mengintip percintaan kita ini. Di luar jendela tampak  sebuah pohon delima di halaman. Kemudian aku membayangkan jika nanti anak-anak kita akan bermain dibawahnya.
                Kau sedang mandi, dan aku menunggu. Kita sama-sama ingin rajutan cinta pertama kita ini berjalan dengan sempurna. Suaramu yang sedang bersenandung terdengar jelas. Aku jadi teringat saat aku mengenalmu masih sebatas mp3 dan video yang ku unduh dari internet. Aku selalu bermimpi bertemu denganmu, dan kini kita sudah menikah.
                Aku melihat-lihat benda-benda yang kau taruh di meja tempat tidur kita ini. Ada sebuah celengan babi. Kau persis dengan adik kelasku, sama-sama menyukai babi. Aku juga suka babi. Ada juga fotomu dalam bingkai. Aku ingin sekali mencuri foto itu. Kebiasaan lamaku yang selalu mencuri foto orang yang sangat aku suka. Tapi di fotomu itu ada aku. Foto seminggu sebelum kita menikah, sedang memakan es krim di taman kota saat malam.
                Aku pun ke teras lantai dua. Aku ingin berteriak yang sekeras-kerasnya. Aku menikah dengan kiy-chan. Pasti suaraku ini terdengar oleh manusia dan juga anjing-anjing liar yang terjaga. Tapi aku menebak tidak ada yang mengerti tentang apa yang aku katakan.
                Kau pun keluar dari kamar mandi, dengan handuk dan juga gayung. Kau memukul kepalaku dengan gayung dari belakang. Kemudian kau masuk kamar mandi lagi, lalu meneruskan mandimu. Aku masih merasa sakit di kepalaku.
                Aku pun pergi ke ruang kerjaku. Di rumah ini aku dan dia memiliki ruang kerja pribadi sendiri-sendiri. Di kamarku ada seperangkat computer untukku menulis. Mungkin juga dia akan menulis di computer ini. Sementara di ruang kerjanya ada beberapa alat music untuk melatih kemampuannya bermusik. Aku sampai tidak bisa menghitung sudah berapa uang untuk mengisi rumah ini dengan perlengkapan yang aneh-aneh ini.
                Aku ambil sebuah pulpen dan kertas yang sejak tadi sudah pasrah di atas meja ini. Aku ingin menulis sebuah puisi. Puisi sebelum kita bercinta nanti;

                Malam penuh dongeng

Tidak ada melati di ranjang kita
                Yang ada hanya beberapa serbuk cahaya
                Dan merekalah yang akan merekam
                Percintaan kita kali ini

                Dan esok saat kita terbangun
                Tidak ada sepi lagi
Yang selalu setia menusuk
                Kedua jantung kita

                Bulan purnama, bintang terjaga
                Cahaya mereka terhalang hordeng jendela
                Dan dibaliknya,
                Cintalah yang akan menyihir kita


                Hembusan nafas terasa di leherku. Aku menoleh dan melihatmu yang sudah memakai baju tidur, sambil menutup rambut dengan handuk. Lalu kau menarikku dan mendorongku ke kamar mandi. Sebelum aku masuk kamar mandi, kau memberiku mengatakan sesuatu yang tidak aku mengerti. Lalu tersenyum lebar.
                Aku menebak kau ke ruangan kerja, dan berusaha untuk membaca puisi yang tadi.
                                                                                                          24 desember 2010

Comments

Popular posts from this blog

seandainya saya menikah dengan yoshioka kiyoe nanti #1

Seandainya saya menikah dengan yoshioka kiyoe nanti Kita berbeda bahasa, pada akhirnya akan menikah juga. Sebuah impian yang selama ini aku bayangkan tentang menjadi orang pertama yang mendapat senyum pagi dan juga sapaan  ohayou yang kau ucapkan tercapai juga. Dari dulu yang aku banyangkan hanya bisa bertemu denganmu saja, itu sudah sangat cukup. Tapi kenyataannya kita bisa bersama juga dalam sebuah ikatan yang selalu dijadikan manusia sebagai ritual untuk menjalin cinta. Kita akan menikah nanti. Kita bertemu pertama kali adalah saat pohon sakura diwajibkan untuk mengugurkan kelopak-kelopak bunganya oleh musim yang selalu berganti dan tidak pernah lelah untuk menyambut matahari yang selalu kau kagumi. Kau tahu itu memang harus terjadi, maksudku tentang sakura yang gugur, mungkin juga tentang pertemuan kita dan pernikahan kita nanti memang harus terjadi. Angin berhembus dan menyapu beberapa daun yang sudah jatuh dari ranting dan dan mati di perkarangan rumahmu, dan sore hari

seandainya saya menikah dengan yoshioka kiyoe nanti #2

berakhir juga, juga permainan sederhana kita dengan memainkan kaki kita di bawah meja pemanas kita. kau pun berdiri, lalu menyalakan radio. sepertinya kau ingin menyindirku. kau tahu aku tidak bisa berbahasa sepertimu. tapi tak apalah, aku hanya ingin menikmati lantunan musiknya saja sambil melihat matamu yang tidak akan bisa untuk aku munafikan keindahannya. angin kencang mengetuk-ngetuk jendela, seolah mengoda situasi kita yang sedang berdua saja di ruangan ini. kita berkencan tanpa adanya bahasa. kita hanya bermain dengan isyarat. itupun masih agak sulit dimengerti, karena kebudayaan kita berbeda. aku hanya bisa menutup kebodohankku ini. akhirnya kau pun kearahku, mendekatkan wajah kita berdua dan akhirnya bibir kita bertemu, saling mengenalkan dirinya masing-masing. kesunyian masuk tanpa mengetuk pintu, dan tidak ada yang terkejut diantara kita ataupun beberapa hiasan dinding. kau dan aku masih menikmati suatu hal yang selalu dirahasiakan orang tua kita. aku merahasiakan tentang a

Lonceng Emas Sandora

Tolong dentangkan kembali lonceng emas sandora agar si pembohong dunia ini tenang agar ular peliharaan kita terkenang lalu rayakan lagi sebuah pesta panjang tentang alasan ungun yang tak pernah ingin padam dengan makanan, minuman juga tarian yang tidak pernah kunjung habis dipentaskan Tolong dentangkan kembali agar si pembohong ini tenang