Skip to main content

Posts

Showing posts from 2012

Untuk Merry

Kelak, kita pasti akan mengarungi samudra bersama lagi seperti hari ini, kemarin untuk esok, lusa, dan selamanya Maaf, aku tidak begitu mengerti perasaanmu ditambah lagi zorro dan sanji yang bodoh selalu saja tidak pernah berhenti merusakmu dan usop tidak bisa menutupi lukamu dengan rapi Kelak, kita akan bertualang lagi mengusut asal muasal samudra bernyanyi riang di bawah terik purnama berbagi berbagai macam deru ombak Aku Bahagia Ucapmu lalu kau bercerita masa lalu kita sedangkan api sudah mejalar dan perpisahan kita semakin dekat Kenapa Perih ini begitu perih

Permen Kapas

Seorang anak yang digandeng ayahnya lewat tepat di hadapan kita sambil membawa permen kapas Kak, Berikan aku satu yang paling besar yang paling manis, juga yang paling merah Mendadak angin pun risik Cahaya lentera jatuh pada matamu

Untuk Pengembala

Sedang mengembala :SB Berilah rumput pada domba-domba kalian wahai pengembala, atau kau ajak ke padang rumput yang lapang saat siang datang ajarkan pula cara mereka untuk pulang ke kandang saat senja, Agar mereka tidak tersesat lalu disalahkan pada akhir peristiwa. 15 Desember

Just For Mom

Pertemuan kita adalah kepak sayap kupu yang selalu kita tangkap sebelum musim gugur senja menjadi tirai merah besar tergantung pada langit, pada udara, pada waktu Dulu kau pernah bilang kita adalah lautan yang berawal dari sungai di hulu ujung hutan mengalir tenang perlahan menuju tujuan yang tidak pernah berpikir akan jadi hujan Lalu kapan kita bertemu kembali? merangkai rindu di balik purnama, juga awan gelap yang mengambang di sana, di angkasa yang mencoba pudar Medan Satria, 11-12-2012

Hening

Dina Mian Sihite :Dina Mian Sihite Bernyanyilah sekali ini lagi lalu kita biarkan satu persatu mereka pergi musim, derik arloji, burung kenari mawar putih, juga rangkaian bunga lili yang sangat ingin suka menyendiri Ada kalut dalam kabut malam ini lalu datang embun sehabis hujan tadi kemudian kentang goreng dan teh melati yang kita pesan diam-diam mendingin :Sudah malam kak,

Subuh

Awalnya dentang piano yang terdengar disusul suaramu yang agak parau dicampur tetek bengek tangis "tidak sampai di sini." kuingin kamu menjadi milikku entah bagaimana caranya

Perempuan

datanglah kemari ke tempatku,di desa nanti kukenalkan pada semua wanita yang masih suka mengaji di bawah lentera dan senang mengurung diri di kamar saat malam tiba mereka akan malu saat mata bertatapan dan mengulung ujung baju yang dikenakan nanti jika kau jadi datang, bawakan buah apel dan pisang atau martabak cokelat asal jangan bunga, apalagi setangkai mawar karena mereka tidak pernah belajar cinta seperti kita karena mereka lebih suka mengaji di bawah bulan purnama karena mereka tidak suka acara sinetron atau cerita rekaan karena mereka lebih suka memetik bunga di padang mampirlah, mungkin mereka yang kau cari selanjutnya

Untuk Sanji

Mari kita dentangkan kedua cangkir kita, kemudian berjanji untuk bersaing dalam cinta menjadi seorang ksatria tanpa pedang tajam dan bersumpah untuk tidak sekalipun membuat mereka terluka Malam terlanjur larut menjelma kata sedangkan lampu kota meleburkan cahaya cinta, nanti kau melupakannya kawan. ucapmu, lalu langit seolah akan hujan Detik adalah pisau yang kau gunakan untuk memasak dan alasan kenapa aksara jadi sulit keluar dari tenggorokan kita habiskan anggur pada kedua cangkir sebesar semesta juga tertawa kencang pada dongeng yang disajikan

Kumpulan Puisi Aksara

Selesai juga mengumpulkan 27 puisi dalam satu kumpulan. Aksara, kenapa aksara, nanti juga tahu sendiri. Silahkan Download, http://www.mediafire.com/view/?3qe2x0dh4t5h42b Pasword, silahkan PM Facebook Dm Facebook atau sms ke saya sendiri.

Aku tidak akan menyerah

Langit bergemuruh mengikuti gelap yang diam-diam menyembunyikan cahaya. "Aku tidak akan menyerah, Sampai kapanpun." "Kita akan terus terluka tip. Menyerahlah." Kemudian angin kencang menghempas kita, cuaca sedang menjadi jahat, namun hujan sedang tidak ingin datang, ia tidak ingin ikut-ikutan. Aku jadi teringat senja di mana kita pernah berbagi pandang. Sangat manis saat itu, dan apakah itu akan hilang seiring pertengkaran kita, dan emosi yang tidak bisa kita tahan. Kelak kenangan kita akan hilang ditengah ingatan saat tua, tapi apakah kita akan menjadi tua bersama sambil mengusap kepala cucu-cucu kita di atas kursi goyang, lalu kita ceritakan masa lalu kita atau sebaris dongeng yang akan kita karang berdua untuk mereka. Apakah kita bisa menyaksikan anak kita menikah kelak di sebuah perayaan sederhana saja tanpa adanya pesta di gedung mewah. Apakah bisa pula kita melihat wajah lugu anak kita saat lahir yang seperti malaikat dan kelak dia akan belajar

Pria yang tidak bisa pergi

said, "there's someone I'm waiting for If it's a day, a month, a year" Gotta stand my ground even if it rains or snows If she changes her mind this is the first place she will go  (Script) Tidak ada yang hancur karena kamu. Musim gugur saat itu adalah saksi, dan ia persis tahu alasan aku tetap di sini, menanti kamu dan sorot matamu yang selalu menjadi bahan kerinduan lalu terolah menjadi mimpi. Terutama saat purnama, mimpi menjadi hal terindah saat kau datang memasukinya. Ada kerinduan yang aku salurkan padamu walau hanya sekejab, walau hanya mimpi yang abstrak. Dua jam setengah aku di tempat ini setiap hari. Cuaca tidak menjadi persoalan. Jika hujan, tinggal memakai payung, walau terkadang aku lupa membawanya dan memutuskan untuk mengunakan kedua tangan untuk menutupi kepala. Jika angin dingin kencang datang, kugunakan syal yang dulu kamu rajut setia di bulan oktober. Sudah berapa lama ya sejak terakhir kita bertemu? Ucapku dalam hati. Kupandang

Salah Alamat

beberapa dari kita terlanjur asik dalam kesibukan untuk menyulam waktu menjadi lembaran-lembaran kertas yang nanti ditukar dengan sepiring nasi, dan juga jus jeruk kadang melupakan orang di sebelahnya, yang sudah siap mengangkat senjata siap membawa tisu, menghapus keringat aku sendiri, ucapmu sementara telapak tangan sudah siap di atas kepala menahan sinar matahari menepis tetes hujan sudahlah. tidak penting juga aku bercerita 14 juni 2011

Ayah Saya Sangat Baik

selalu saja menabur remah roti pada burung yang ia temui dia percaya jika dia adalah anak dari semesta yang kecil menyusu pada cahaya purnama dan minum dari rintik hujan bulan pertama dia sangat baik, menanam doa pada tanah gersang menulis pesan di angkasa yang melayang sampai-sampai dia lupa seekor elang menjelma burung gereja yang lapar ingin meminta beberapa makanan Ayah saya sangat baik ya? 16 September 2011

Untuk Ferdi Firdaus

pertama kali adalah samudra dengan ribuan ombak selalu menatap matahari dan purnama kuyakin kau berawal dari setetes gerimis yang engan menguap menjelma awan yang selalu bersembunyi dalam kuil-kuil yang menjelma wanita hingga akhirnya mengendap menjadi samudra sementara aku hanya seekor camar yang ikut setia menangkap ikan kalau ada dan terseok jika badai datang menerjang 8 Agustus 2011

Surat untuk seseorang yang menyukai Baby Breath Flower

Untuk: Seseorang yang menyukai baby breath flower                 Dimulai dari mana ya surat pertama ini. Mungkin hal yang klasik untuk mengirim surat seperti ini, dan ini adalah pertama kalinya aku mengirim surat semacam ini. Jaman sudah terlanjur modern, dan tradisi mengirim surat dalam amplop yang berisi banyak hal terutama kerinduan yang menumpuk kepada orang yang disayang mulai menghilang. Terkadang pula ada yang menyelipkannya aroma parfum. Ada keinginan untuk menjaga tradisi yang begitu romantis ini, tapi binggung juga pada siapa. Tidak ada satu orang pun yang merasa punya perasaan ke aku selain pertemanan biasa saja.                 Beberapa menit yang lalu aku menebak penyakitmu, sepertinya kau terkena gejala tipes ya. Jika itu benar menurutku obatnya cuman satu, yaitu makan yang banyak sebelum benar-benar tipes. Tipes itu penyakit yang menyebalkan, karena bisa membuat yang kena penyakit kurus bukan main. Tapi jika orang yang ingin diet, mungkin seolah mendapat anug