Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2014

Kesal

Pria itu kesal bukan main pada rekan kerjannya. Namannya Ani, seorang wanita berkacamata, rambut hitam mengapai-gapai bahu, dengan blezer merah gelap, atau kemeja bergaris hitam. Sepatu berhak 5-7 cm, seorang yang bekerja di tim HRD. Setiap pagi, atau pulang pria itu selalu menemuinya, karena absen dengan sidik jari ada di depan ruangannya. Jika pintunya terbuka, ia akan melihat wanita itu sedang mengurus dokumen-dokumen yang bertumpuk di meja juga lemari, atau sedang berkuta t pada komputer jinjing. Jika pintu itu tertutup maka ia bersyukur luar biasa. Pria itu kesal bukan main, karena baginya wanita itu seperti rembulan. Rembulan yang pertama kali dilihat hanya sebuah benda yang tergantung di langit. Namun semakin dilihat semakin memesona. Sialnya pria itu merasa dirinya seekor serigala. Hanya bisa memandangnya, melihatnya dari ujung tebing atau bukit, atau rimbun dedaunan hutan. Ia hanya dapat meraung tajam karena tidak sekalipun dapat mengapainya. meraung lirih ten

Desember

Tiga anak kecil datang padamu di bethelem Mengantar hadiah di akhir desember sebelum salju tambah tebal dan jalan sulit dijelajah Kawanan anak yang lebih kecil datang padamu Mengantar keluhan dosa sebelum desember tiba Sebelum matahari lebih lekat dengan kulit dan telapak perih mencumbu aspal kau tersipu karenanya walau jelas keduanya berbeda