Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2011

seandainya saya menikah dengan yoshioka kiyoe nanti #3

Seandainya saya menikah dengan yoshioka kiyoe nanti #3 Ini adalah pertama kalinya aku menikmati pagi bersamamu. Setelah semalam kita berpesta melepas masa lajang bersama beberapa teman kita. Dua laki-laki yang selalu ada saat kau bernyanyi juga datang, dan dua wanita yang selalu ada saat aku menulis pun sudah menikmati pesta semalam. Penuh dengan aroma sake dan makanan laut. Ah, sial aku tidak menyukai dua hal itu, tapi aku nikmati juga masakanmu yang penuh dengan daging binatang di air dan juga minuman yang memabukan itu, walau sedikit aku tetap menikmatinya. Akhirnya kau pun mabuk dan ku gendong masuk ke kamarmu, kini aku jaga lelapmu. Kita tinggal berdua, di kamarmu. Sementara yang lain ada yang sudah tertidur dan masih ada yang mabuk di ruang tamu. Biar mereka tertidur disana. Aku pun membalutmu dengan selimut berwarna kuning, kau suka sekali warna kuning. Sejujurnya aku ingin menganti pakaianmu yang sudah bau sake, tapi aku masih agak cangung untuk melakukan itu. Maka aku biar

seandainya saya menikah dengan yoshioka kiyoe nanti #2

berakhir juga, juga permainan sederhana kita dengan memainkan kaki kita di bawah meja pemanas kita. kau pun berdiri, lalu menyalakan radio. sepertinya kau ingin menyindirku. kau tahu aku tidak bisa berbahasa sepertimu. tapi tak apalah, aku hanya ingin menikmati lantunan musiknya saja sambil melihat matamu yang tidak akan bisa untuk aku munafikan keindahannya. angin kencang mengetuk-ngetuk jendela, seolah mengoda situasi kita yang sedang berdua saja di ruangan ini. kita berkencan tanpa adanya bahasa. kita hanya bermain dengan isyarat. itupun masih agak sulit dimengerti, karena kebudayaan kita berbeda. aku hanya bisa menutup kebodohankku ini. akhirnya kau pun kearahku, mendekatkan wajah kita berdua dan akhirnya bibir kita bertemu, saling mengenalkan dirinya masing-masing. kesunyian masuk tanpa mengetuk pintu, dan tidak ada yang terkejut diantara kita ataupun beberapa hiasan dinding. kau dan aku masih menikmati suatu hal yang selalu dirahasiakan orang tua kita. aku merahasiakan tentang a

seandainya saya menikah dengan yoshioka kiyoe nanti #1

Seandainya saya menikah dengan yoshioka kiyoe nanti Kita berbeda bahasa, pada akhirnya akan menikah juga. Sebuah impian yang selama ini aku bayangkan tentang menjadi orang pertama yang mendapat senyum pagi dan juga sapaan  ohayou yang kau ucapkan tercapai juga. Dari dulu yang aku banyangkan hanya bisa bertemu denganmu saja, itu sudah sangat cukup. Tapi kenyataannya kita bisa bersama juga dalam sebuah ikatan yang selalu dijadikan manusia sebagai ritual untuk menjalin cinta. Kita akan menikah nanti. Kita bertemu pertama kali adalah saat pohon sakura diwajibkan untuk mengugurkan kelopak-kelopak bunganya oleh musim yang selalu berganti dan tidak pernah lelah untuk menyambut matahari yang selalu kau kagumi. Kau tahu itu memang harus terjadi, maksudku tentang sakura yang gugur, mungkin juga tentang pertemuan kita dan pernikahan kita nanti memang harus terjadi. Angin berhembus dan menyapu beberapa daun yang sudah jatuh dari ranting dan dan mati di perkarangan rumahmu, dan sore hari