Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

Untuk Siska

Untuk Siska Kukirimkan padamu beberapa patah hujan yang jatuh di depan kalian. Dia ceritakan juga beberapa kata yang sudah kuubah menjadi isyarat-isyarat yang terkadang sulit untuk kau tafsir. Setelah ini berakhir, terbangkan seribu layang-layang dengan tali kuat, lalu terjang semua genangan juga tetes yang tergantung pada rumput bersama sejuta anak-anak yang mengejarmu dari belakang, yang selalu memimpikanmu di setiap malam. Kukirimkan padamu beberapa patah hujan, sudah kau terima dengan baik? Desember 26, 2012 (modifikasi puisi Endah)

Langit Finny

Kau bilang dalam kicau pagi ini jika langitmu biru, seperti dua gelas sirup buah berry yang kau sajikan. awan putih seolah menjelma salju mengumpal di atas sana Kau bilang kau ingin menari-nari di atas awan yang mengumpal seperti kumpalan permen kapas Angin dan matahari kini hampirimu terbangkan beberapa helai rambut mengecup tenang kening, pipimu lalu ucapkan beberapa kata yang tidak sempat kusampaikan padamu 1 januari 2013

Dongeng Untuk Wala

Dongeng Untuk Wala Wala, sudahkah kuceritakan kau tentang pelaut yang menangkap seekor ikan mas raksasa? Pelaut yang tangguh sekaligus rapuh di saat bersamaan. Ada semangat petualangan, namun selalu rindu pada kampung halaman. Jika sudah, bagaimana tentang seorang pria kesepian di daerah selatan. Awalnya dia anggap matahari sebagai anggur, kecil dan memabukan. Tinggal sendiri dengan sebuah perapian, sebuah ranjang, kucing peliharaan. Dia tidak pernah mengeluh kenapa angin lebih dingin dari udara di kota. Dia selalu tertawa seperti para barbarian pada waktu tidur tiba. Di balik selimut dia sering igau menyebut sebuah nama ketika terlelap. perempuan yang ia damba saat ia muda sambil meneteskan beberapa air mata. Sebelum tidur juga dia selalu berharap jika saat terbangun dia sudah berenkarnasi lagi, bukan menjadi manusia tapi menjadi binatang saja. Jadi rusa di padang, kera di pepohonan, camar di lautan, tikus di atap rumah dan kolong jembatan. Tapi saat bangun, ia d

Instagram

Instagram Hari ini kau ceritakan pada seluruh dunia Nikmatnya segelas besar es krim cokelat, Mengoda seorang badut yang sedang kesepian Berjalan di tengah malam dengan gaun hitam Kau bersejingkat seperti anak-anak saat Menelusuri trotoar yang kehilangan cahaya Sedangkan wangimu Terseok udara dingin dari pelabuhan Bersama beberapa helai rambut Dan suara palka-palka kapal Setelahnya kau tertidur pulas, Layaknya seorang putri Di atas menara paling tinggi Dengan selimut putih, Piyama becorak merpati Dan sedikit angka-angka Yang sejak kemarin kita larutkan Pada segelas air panas Selamat tidur. 21 agustus 2012

Kelak Jika Kau Benar-Benar

Kelak jika kau benar-benar telah menjelma bintang seutuhnya berjanjilah untuk tidak pernah sekali pun padam apalagi jatuh pada sebuah sungai yang pernah digenangkan seorang raja dalam sebuah keranjang Kelak jika kau benar-benar telah berubah udara seutuhnya berjanjilah untuk tidak sekali pun berhenti berjalan apalagi terperangah di bukit desa yang pernah digunakan seorang Gembala menebus segala macam dosa Kelak jika kau benar-benar telah menjadi kegelapan berjanjilah untuk bijak memilih ketenangan apalagi saat terperangkap di sebuah goa yang pernah digunakan seorang pedagang untuk belajar membaca 6 Mei 2013

Kumpulan puisi September

Langsung unduh aja deh, ribet juga bikin penjelasan di blog. haha.. terima kasih, dan selamat menikmati Langsung unduh: http://www.mediafire.com/download/91e75vmn3z61b9k/September.pdf

Narasi Perjalanan

Narasi Perjalanan 1 Kau bilang bidan harus bawel, dan orang melankolis sepertiku harus mencari jodoh yang bawel juga. Bagaimana jika aku denganmu saja, itupun jika kau mau. 2 Malam ini seperti mimpi. Pandanganku menjadi berkunang, lampu juga menjadi temaram jingga. Padahal ini baru jam setengah sepuluh malam. Ditambah lagi ada kau di belakangku, walau tanpa hadirnya peluk. 3 Agak sulit membedakan keju dan merica di saat ini. Udara sedingin hujan, hanya saja tanpa jaket ataupun pakaian kita kenakan. Kau sibuk memainkan telepon gengam, dan lupa jika ada aku di depan sedang memperhatikan setiap perubahan isyarat wajahmu. 4 Perjalanan kita dimulai kembali pada angka kesepuluh, setelah para remaja sudah mulai lelah pada ketenangan, dan kita harus bergegeas pulang. Seperti sepasang burung gereja saat matahari sudah sibuk ingin terbenam 5 Jalan aspal sepanjang perjalanan menjelma sungai ketika kita menyusurinya dengan sebuah sampan. Ada batu-batu yang menjelma karan

Pementasan

Pementasan Sehabis penonton berdiri dan bertepuk tangan kuyakin kita akan lupa barusan telah bercinta dan merekakan masa depan (sebuah rumah sederhana, seekor kucing yang manja dan anak-anak yang akan kita lahirkan) yang ternyata hanya sepanjang tali layang-layang "Apakah tadi menarik kak?" Bisikmu, lalu kita menundukan kepala tirai pangung pun jatuh menutup segalanya suara tepuk tangan semakin menderas sementara sunyi berjalan perlahan mendekat February 12 at 8:13pm 

Sebuah apel untuk ibu guru.

Seekor ular masuk menaruh sebuah apel di mejamu subuh tadi. Setelah itu ia bergegas pergi sebelum matahari terbit dan para ibu pergi berdebat harga lewat angka, aksara, dan retorika untuk mendapatkan bahan sarapan keluarga. Ia sangat tahu nanti kau tidak pernah mengusut tuntas dari mana apel ini ada di mejamu, hanya tersenyum manis sembali memandang para murid dan menebak siapa dari mereka yang menaruhnya rapih di dekat penghapus papan tulis sambil mengucapkan selamat pagi, juga menerka-nerka bagaimana aroma surga dahulu kala. Ular pun juga begitu, ia tidak pernah mengusut kenapa si kakek tua penjaga sekolah menjadi sebodoh itu mengawasi, padahal katanya ia tidak pernah tidur. Mei 2013

Sirkus

Kau berkata, kitalah kembang api, menari di atas lidi-lidi cahaya setipis jerami dan lilin-lilin yang telah padam sedari tadi Seekor jerapah ikut berdansa di angkasa menaiki seutas benang baja bersama istrinya sedangkan seekor beruang mengendarai sepeda dengan motor ditemani seekor kukang jantan Gajah-gajah mulai terbang di udara ditemani kawanan kuda bersayap juga seekor jebra yang meluncur cepat dan sepasang kucing berlompatan pada temali besi Kita adalah kembang api sayang, berkembang di atas saat malam tiba dan Kakek tua itu sedang asik terlentang menikmati pertunjukan dan kopi semesta

Mendadak

Mendadak kamu bertanya tentang jumlah sajak yang selalu aku kirim padanya lewat udara di setiap malam semenjak hari itu tiba semenjak seekor jalak yang dulu kita pelihara lepas dari sangkarnya juga anak-anak tetangga yang kini sudah tampak dewasa dan siap mencari pasangan hidup keluarga seperti kita. Kemudian kamu pergi ke dapur, mengambil makanan roti tawar yang diolesi selai dengan berbagai rasa sebagai pilihannya. aku menebak jika kamu akan mengoles selai nanas seperti kesukaanmu sejak dulu "Aku sedang tidak ingin nanas, kamu tahu?" Ucapmu dari dapur Kita biarkan jendela masih belum tertutup rapat, masih kita biarkan seekor kucing masuk ke dalam mencari-cari sisa makanan di dekat tempat sampah lalu tertidur pulas di depan perapian. Perkara kita belum selesai juga setelah kamu racik sepotong roti tawar dengan cokelat lalu menawarkan sebagiannya padaku. "Jadi berapa banyak?" Tanyamu kembali. Aku hanya mengeleng kepala,

Sebuah Foto

Tengah malam ini seorang pria mabuk sambil bernyanyi di depan bingkai foto mantan kekasihnya "Duhai adinda, kau adalah segalanya" setelah itu keheningan masuk tanpa salam menciptakan tiada, bahkan sepasang cicak mendadak diam, begitupun jam tua yang tenteng jamnya memekakkan telinga Sebuah foto yang didekap olehnya diam-diam ikut menjauh, tidak kuat menahan bau surga dari seorang pemabuk gila 25 Februari

Dalam Pesan

Dalam pesan, kau meminta maaf karena lupa diselipkan juga aroma pohon jati, angin senja beserta bunyi kepak burung gereja, sengama rumput dan daun angsana tawa anak-anak kecil bermain bola March 3

Just For Mom #6

Ma, Aku sedang tidak bisa menulis seperti biasa Menangkap pelangi di matamu yang selalu ada Atau menangkap anak-anak kelaparan di bawah jembatan Kuyakin kau akan memperkarakan kenapa, Dan menanyakan apakah ini karena aku sedang tidak jatuh cinta Atau musim hujan yang terlambat untuk pergi dari kalender bulan Atau sebuah pertengkaran hebat dan panjang dengan kata terulang Ada luka di pergelangan tanganmu saat aku bercerita Air matamu yang kukira dahulu adalah gerimis juga ikut keluar Ma, Aku ingin seekor burung gereja ini kembali kau ajarkan untuk mengeja aksara Dan mengecap jutaan udara pada semesta yang sekarang kita pandang Atau beribu kata yang selalu menjelma ikan di setiap lautan yang terbentang Juga cinta, tentang harapan yang tidak pernah padam, yang tidak pernah hilang Ma, Bagaimana? Bisakah? 21 maret 2013 In this note: Hayati Amaliah

Jam Weker

Kau biarkan ia berceloteh tentang semesta tentang subuh, juga matahari yang belum datang sementara kau masih saja setia mengusut mimpi merangkainya dengan rapih berharap terjadi di antara denyut detiknya sendiri ia selalu bertanya apa tepat untuk berteriak di tengah pagi buta sedangkan kau belum mau menerima waktu yang datangnya lebih cepat dari hilangnya lelah 10 desember 2012

Kipas Angin

Kau memberinya bekas pada pemulung yang lewat kau pandangi dengan setia, seolah jatuh cinta pada baling-baling yang berputar juga lampu yang menyala yang membuatmu tersenyum lalu memejamkan mata dan sesekali mengatakan; "angin dari surga kak." Kau tidak pernah tahu dari mana asalnya, dan tidak ingin tahu seperti tentang sebuah alasan kenapa kita bersama yang tidak pernah kau usut tuntas termasuk rasa perih yang selalu terlupa walau sering pula teringat 6 desember 2012

Kukirimkan Padamu

KKH Kukirimkan padamu setangkai dandelion lengkap dengan beberapa patah angin, sebagai penganti martabak manis cokelat keju yang masih saja lupa aku berikan padamu

Untuk Shu-Shu

Shu-shu tolong pergilah ke tempat orang desa yang mengungsi di sana, tokomu sudah habis dibakar mereka. Tak perlu kau risaukan kembali janji yang ia bebankan, Karena kau sudah sangat baik menjaganya. Kini pergilah, tolong lindungilah penduduk desa.

Lonceng Emas Sandora

Tolong dentangkan kembali lonceng emas sandora agar si pembohong dunia ini tenang agar ular peliharaan kita terkenang lalu rayakan lagi sebuah pesta panjang tentang alasan ungun yang tak pernah ingin padam dengan makanan, minuman juga tarian yang tidak pernah kunjung habis dipentaskan Tolong dentangkan kembali agar si pembohong ini tenang

Kumpulan Puisi: Ada senja saat itu, tentu saja kau juga ada

Ini kumpulan puisi saya yang ke-3. Kumpulan puisi yang saya buat dalam proses sekitar 3 bulan. Saat itu saya berpikir membuat kumpulan puisi ini merupakan syarat saya untuk keluar dari pekerjaan menjadi administrasi perusahaan di daerah cikarang. Apa yang menarik dari buku ini? Bagi saya kematangan dalam menempatan kata-kata yang bersifat klise. Selamat menikmati... http://www.mediafire.com/?6272qeh74x8haa5

Kumpulan Puisi Petasan,

Awalnya proyek ini dikerjakan berdua dengan andy, tapi tidak sempat dan saya terlanjur "kebelet" untuk membukukannya. Kumpulan puisi yang judulnya terkesan "aneh" akhirnya selesai. Tanpa banyak cingcau lagi, langsung aja dinikmati. http://www.mediafire.com/?glrp3yixdyp8owm