Kau memberinya bekas pada pemulung yang lewat
kau pandangi dengan setia, seolah jatuh cinta
pada baling-baling yang berputar juga lampu yang menyala
yang membuatmu tersenyum lalu memejamkan mata
dan sesekali mengatakan; "angin dari surga kak."
Kau tidak pernah tahu dari mana asalnya, dan tidak ingin tahu
seperti tentang sebuah alasan kenapa
kita bersama yang tidak pernah kau usut tuntas
termasuk rasa perih yang selalu terlupa
walau sering pula teringat
6 desember 2012
kau pandangi dengan setia, seolah jatuh cinta
pada baling-baling yang berputar juga lampu yang menyala
yang membuatmu tersenyum lalu memejamkan mata
dan sesekali mengatakan; "angin dari surga kak."
Kau tidak pernah tahu dari mana asalnya, dan tidak ingin tahu
seperti tentang sebuah alasan kenapa
kita bersama yang tidak pernah kau usut tuntas
termasuk rasa perih yang selalu terlupa
walau sering pula teringat
6 desember 2012
Comments
Post a Comment