Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2014

Cipinang 2

Bu, Malam ini ia serba berbaju ungu, dengan kacamata seharga dua puluh ribu Namanya kemala, berumur sembilan belasan berasal dari desa, mengadu nasib di jakarta lapak sederhana, sebuah lubang sebesar orang dewasa antara tembok pemisah jalanan dan rel kereta cahaya remang, purnama jadi lampu bohlam tidak jarang kereta lewat saat dia layani pelanggan membuat tubuh bergetar karena hanya tipis berjarak atau suara klakson kendaraan, atau polisi melintas namanya kemala, malam itu kita menjelma binatang sepasang anjing di pinggir kereta, menikmati bersama ranum rembulan namanya kemala, ia lepaskan kacamatanya agar dunia ini jadi berbayang dan tetap berbayang Sep 13 ·

Cukup

cukup dia beranjak dari tempat tidur, mengenakan pakaian kembali yang berceceran sambil membakar sigaret di meja "cukup" ucapnya, di sela jemari sigaret menyala mengingatkannya pada senja bersama mantan kekasihnya cinta pertama, ciuman lugu sepasang remaja tempo dulu rambut dikepang, ujung baju digulung pria itu mendadak kikuk, ia ambil segelas air yang tersaji nafasnya terengas kau percaya cinta? ucapnya sambil melihat langit langit menghela asap sigaret mendengar nyanyian cicak yg ingin kawin si pria diam, melihat wanita itu menghembuskan asap melihat raut wanita itu ketika mendengar cicak yang ingin kawin ia menghela nafas "kau masih bocah ternyata" esok, bawalah cinta dan sepotong rembulan juga puisi tentang musim semi pria itu mengangguk "cukup", katanya.