Skip to main content

Dongeng Untuk Wala

Dongeng Untuk Wala

Wala, sudahkah kuceritakan kau tentang pelaut yang menangkap seekor ikan mas raksasa? Pelaut yang tangguh sekaligus rapuh di saat bersamaan. Ada semangat petualangan, namun selalu rindu pada kampung halaman.

Jika sudah, bagaimana tentang seorang pria kesepian di daerah selatan. Awalnya dia anggap matahari sebagai anggur, kecil dan memabukan. Tinggal sendiri dengan sebuah perapian, sebuah ranjang, kucing peliharaan. Dia tidak pernah mengeluh kenapa angin lebih dingin dari udara di kota. Dia selalu tertawa seperti para barbarian pada waktu tidur tiba. Di balik selimut dia sering igau menyebut sebuah nama ketika terlelap. perempuan yang ia damba saat ia muda sambil meneteskan beberapa air mata.

Sebelum tidur juga dia selalu berharap jika saat terbangun dia sudah berenkarnasi lagi, bukan menjadi manusia tapi menjadi binatang saja. Jadi rusa di padang, kera di pepohonan, camar di lautan, tikus di atap rumah dan kolong jembatan. Tapi saat bangun, ia dapati tubuh yang sama lagi, ia temukan kesepian yang belum pergi.

Wala, pria dari selatan itu tak pernah menyalahkan siapa-siapa, atau menuduh Tuhan yang bukan-bukan karena sebab kesepiannya panjang yang ia rasakan. ia ingin sekali melepasnya dengan bermain gitar, menulis saja, melukis senja. Tapi ia tidak dapat melakukan salah satu darinya.

Wala, pria dari selatan itu bernama .... oh kau sudah tidur ya, oke selamat malam. terima kasih.

8 Oktober 2013

*W
ala: seekor ikan mas kecil yang memakan cerita dari majikannya. dia selalu kenyang jika seandainya mendengar cerita dari majikannya,

Comments

Popular posts from this blog

seandainya saya menikah dengan yoshioka kiyoe nanti #1

Seandainya saya menikah dengan yoshioka kiyoe nanti Kita berbeda bahasa, pada akhirnya akan menikah juga. Sebuah impian yang selama ini aku bayangkan tentang menjadi orang pertama yang mendapat senyum pagi dan juga sapaan  ohayou yang kau ucapkan tercapai juga. Dari dulu yang aku banyangkan hanya bisa bertemu denganmu saja, itu sudah sangat cukup. Tapi kenyataannya kita bisa bersama juga dalam sebuah ikatan yang selalu dijadikan manusia sebagai ritual untuk menjalin cinta. Kita akan menikah nanti. Kita bertemu pertama kali adalah saat pohon sakura diwajibkan untuk mengugurkan kelopak-kelopak bunganya oleh musim yang selalu berganti dan tidak pernah lelah untuk menyambut matahari yang selalu kau kagumi. Kau tahu itu memang harus terjadi, maksudku tentang sakura yang gugur, mungkin juga tentang pertemuan kita dan pernikahan kita nanti memang harus terjadi. Angin berhembus dan menyapu beberapa daun yang sudah jatuh dari ranting dan dan mati di perkarangan rumahmu, dan sore hari

seandainya saya menikah dengan yoshioka kiyoe nanti #2

berakhir juga, juga permainan sederhana kita dengan memainkan kaki kita di bawah meja pemanas kita. kau pun berdiri, lalu menyalakan radio. sepertinya kau ingin menyindirku. kau tahu aku tidak bisa berbahasa sepertimu. tapi tak apalah, aku hanya ingin menikmati lantunan musiknya saja sambil melihat matamu yang tidak akan bisa untuk aku munafikan keindahannya. angin kencang mengetuk-ngetuk jendela, seolah mengoda situasi kita yang sedang berdua saja di ruangan ini. kita berkencan tanpa adanya bahasa. kita hanya bermain dengan isyarat. itupun masih agak sulit dimengerti, karena kebudayaan kita berbeda. aku hanya bisa menutup kebodohankku ini. akhirnya kau pun kearahku, mendekatkan wajah kita berdua dan akhirnya bibir kita bertemu, saling mengenalkan dirinya masing-masing. kesunyian masuk tanpa mengetuk pintu, dan tidak ada yang terkejut diantara kita ataupun beberapa hiasan dinding. kau dan aku masih menikmati suatu hal yang selalu dirahasiakan orang tua kita. aku merahasiakan tentang a

Lonceng Emas Sandora

Tolong dentangkan kembali lonceng emas sandora agar si pembohong dunia ini tenang agar ular peliharaan kita terkenang lalu rayakan lagi sebuah pesta panjang tentang alasan ungun yang tak pernah ingin padam dengan makanan, minuman juga tarian yang tidak pernah kunjung habis dipentaskan Tolong dentangkan kembali agar si pembohong ini tenang