Untuk: Seseorang yang menyukai
baby breath flower
Dimulai
dari mana ya surat pertama ini. Mungkin hal yang klasik untuk mengirim surat
seperti ini, dan ini adalah pertama kalinya aku mengirim surat semacam ini.
Jaman sudah terlanjur modern, dan tradisi mengirim surat dalam amplop yang
berisi banyak hal terutama kerinduan yang menumpuk kepada orang yang disayang
mulai menghilang. Terkadang pula ada yang menyelipkannya aroma parfum. Ada
keinginan untuk menjaga tradisi yang begitu romantis ini, tapi binggung juga
pada siapa. Tidak ada satu orang pun yang merasa punya perasaan ke aku selain
pertemanan biasa saja.
Beberapa
menit yang lalu aku menebak penyakitmu, sepertinya kau terkena gejala tipes ya.
Jika itu benar menurutku obatnya cuman satu, yaitu makan yang banyak sebelum
benar-benar tipes. Tipes itu penyakit yang menyebalkan, karena bisa membuat
yang kena penyakit kurus bukan main. Tapi jika orang yang ingin diet, mungkin
seolah mendapat anugerah tersendiri ya. Heehe..
Untuk
saat ini kita bertemu fisik baru dua kali yaitu saat kau menegurku sekejab lalu
ngeluyur begitu saja dan percakapan kita saat kau menjaga sebuah pertemuan.
Sedangkan bertemu secara batin sudah banyak ya, tanpa adanya tatap mata, dan
bertukar suara. Kesan aku untuk saat ini tentang kamu itu adalah wanita angun,
walau aku punya firasat jika kamu adalah kebalikan dari yang aku bayangkan. Pasti
pecicilan, cerewet, bawel dan yang lainnya. Jadi teringat meirisa kusnadi.
Meski begitu, aku yakin pada tebakan jika kamu lemah terhadap sepi itu benar.
Bukankah tidak ada yang bisa menahan rasa sepi. Kesepian adalah rasa sakit itu
sendiri, dan itu begitu menyakitkan.
Saat
kamu sakit kemarin, ada rasa perasaan cemas dan khawatir. Entah dari mana. Mungkin
aku telalu merasa menjadi pria. Walau terlihat dibuat-buat, aku selalu merasa
harus melindungi wanita di dunia ini dari rasa sepi dengan menghadiai mereka
sebuah puisi. Hahaha...
Hal
yang paling aku benci adalah tahu jika wanita menangis, karena pada saat itu
aku merasa gagal bukan main dalam menjadi seorang pria. Wanita manapun,
termasuk wanita yang aku benci. Tapi beberapa bulan ini aku nyaris tidak
membenci wanita manapun, paling hanya kesal sesaat saja. Kamu tahukan foto
siapa yang aku gunakan pada pp fb dan ava twitter. Sanji si kaki hitam, koki
dari kru topi jerami. Dia benar-benar pria sejati. Tidak pernah sekalipun dia
menendang wanita, walau wanita itu musuh, dan rupanya tidak cantik. Bahkan dia
lebih memilih untuk mati dibanding menendang wanita. Mungkin sejak dulu hingga
ini karakter aku seperti itu, entah kedepannya.
Kemarin
waktu kamu sakit, aku mengirimkan kamu seekor kunang-kunang. Dia tercipta dari
bunyi hujan saat kamu mengabarkan aku jika kamu sakit. Aku memintanya untuk
menjagamu selalu, menyinari dengan percik cahaya kecil saat kamu bermimpi atau
merasa sendiri. Suara sayapnya seperti bunyi gerimis yang tipis. Namun, saat
aku belum memberikan ia nama, ia sudah terlanjur pergi duluan. Saat ini dia
belum memiliki nama. Tapi sepertinya aku ingin kau saja yang memberi nama,
itupun jika kamu bersedia. Kalo kau memberi nama mungkin aku akan menamainya
nafas kecil.
Oh
iya, ternyata orang yang aku suka seumuran dengan kamu. Kelak jika kita
meneruskan tradisi kuno yang romantis ini akan kuceritakan tentangnnya. Aku
berjanji, oh iya martabak juga aku berjanji ya tapi belum ditepati. Hahahaha
Sudah
ah, pegel juga menulis seperti ini. Tetap bahagia ya. Aku ingin berdoa kepada
Allah di dalam surat ini. Ya Allah, Semoga seseorang yang menyukai breath baby
flower membalas surat ini, Amin. HAHAHA...
Medan
Satria, 25-11-2012
Dari:
Watip Ihcijo
Comments
Post a Comment