Tepat di tempat ini, daun pun berguguran
Kelopak bunga jatuh dari rantingnya
Hanya pohon yang tua, diam tidak berkata
Memandang kagum pada awan yang berarak
Entah berapa lama aku bertahan
Menunggumu kembali ke dalam pelukku
Sementara itu musim terus saja berganti
Menghembuskan angin yang tak bisa aku tahan
Mungkinkah
Kau tiba juga, dengan ingatanmu yang sama
Tentang kebersamaan, tentang hal yang terlewat
Dan nanti akan kuceritakan segala rinduku
Menatap matamu mendengar suaramu ku rindu
Dua orang anak, mengejar layang-layang
Berlari Terjatuh, lalu menangis
Seperti kita dulu sebelum kau pergi
Terus bersama, dan bermimpi untuk bisa terbang
Hingga pada akhirnya kau pergi meninggalkanku
Mengingatmu membuatku tidak berdaya
Kumohon
Cepatlah kembali, aku selalu menunggumu
Sampai habis detik-detik terakhir umurku ini
Dan nanti akan kusampaikan segala rinduku
Melihat senyummu, mendengar tawamu ku rindu
Haruskah aku pergi mencari yang lain
Yang wajahnya seperti dirimu, Atau aku harus menghitung waktu
Sabar Menunggu kepulanganmu
entah Sampai kapan, kau kembali bersamaku
Datanglah
Cepatlah kemari, untuk menemuiku lagi
Aku tidak bisa menahan perasaanku ini
Dan nanti akan kuceritakan segala rinduku
Memandang wajahmu, mendengar bisikmu ku rindu
desember 2010
by: watip dan figi
Kelopak bunga jatuh dari rantingnya
Hanya pohon yang tua, diam tidak berkata
Memandang kagum pada awan yang berarak
Entah berapa lama aku bertahan
Menunggumu kembali ke dalam pelukku
Sementara itu musim terus saja berganti
Menghembuskan angin yang tak bisa aku tahan
Mungkinkah
Kau tiba juga, dengan ingatanmu yang sama
Tentang kebersamaan, tentang hal yang terlewat
Dan nanti akan kuceritakan segala rinduku
Menatap matamu mendengar suaramu ku rindu
Dua orang anak, mengejar layang-layang
Berlari Terjatuh, lalu menangis
Seperti kita dulu sebelum kau pergi
Terus bersama, dan bermimpi untuk bisa terbang
Hingga pada akhirnya kau pergi meninggalkanku
Mengingatmu membuatku tidak berdaya
Kumohon
Cepatlah kembali, aku selalu menunggumu
Sampai habis detik-detik terakhir umurku ini
Dan nanti akan kusampaikan segala rinduku
Melihat senyummu, mendengar tawamu ku rindu
Haruskah aku pergi mencari yang lain
Yang wajahnya seperti dirimu, Atau aku harus menghitung waktu
Sabar Menunggu kepulanganmu
entah Sampai kapan, kau kembali bersamaku
Datanglah
Cepatlah kemari, untuk menemuiku lagi
Aku tidak bisa menahan perasaanku ini
Dan nanti akan kuceritakan segala rinduku
Memandang wajahmu, mendengar bisikmu ku rindu
desember 2010
by: watip dan figi
Comments
Post a Comment