Skip to main content

Putus,


;tidak lucu jika kau mati sekarang.

Mengalirlah hujan yang menetas dari langit, senja hilang sudah. Bising kendaraan tertelan derasnya tetes air juga petir yang menyambar sejak tadi. Seorang anak kedinginan di luar sana, telat pulang dari mengamen di perempatan jalan pemuda. Ada yang terasa hilang dari sana, sepertinya separuh bayanganmu yang biasanya hadir sebagai wujud kerinduanku.

Untuk apa hidup jika kau tidak ada? Ucapku. Rasa gigil semakin membuat ngilu saja. Aku jadi teringat saat dalam pelukmu dulu, begitu hangat.

Seringkali aku benci menjadi seorang melankolis, harus memperbesarkan sebuah masalah rasa. Seperti ini, putus hubungan percintaan dengan kamu. Sebenarnya hanya sepele saja, tidak ada gengaman seperti dulu lagi, tidak ada tatapan dalam yang sudah menjadi kebiasaan kita, juga pesan-pesan pendek yang kita tukar sesaat malam menghilang, dan pagi menjelang.

Tapi tidak seperti ini juga. Kamu membuat aku khawatir.
Bukannya ini karena kau, dan kini kau kawatir. Entah mengapa ini menjadi sesuatu yang lucu.

Lalu kamu ingin apa??

Sudahlah, aku sudah malas dengan semua ini.

Teringat kembali beberapa kisah denganmu dahulu. Sebuah kereta yang melaju kencang, dan tangan kita mengengam. Sebuah taman dan kau tertidur di bahu si lemah ini. Kembang api yang ujungnya menjadi pertengkaran kita juga. Pada akhirnya ingatan terhenti pada sebuah danau dan senja baru akan turun. Ada tukang pijat yang sesekali menganggu sambil menanyakan apakah aku lelah dan ingin ia pijat. Memang lelah juga, sehabis mengelilingi beberapa musium, juga akuarium dan kandang kupu-kupu.

Comments

Popular posts from this blog

seandainya saya menikah dengan yoshioka kiyoe nanti #1

Seandainya saya menikah dengan yoshioka kiyoe nanti Kita berbeda bahasa, pada akhirnya akan menikah juga. Sebuah impian yang selama ini aku bayangkan tentang menjadi orang pertama yang mendapat senyum pagi dan juga sapaan  ohayou yang kau ucapkan tercapai juga. Dari dulu yang aku banyangkan hanya bisa bertemu denganmu saja, itu sudah sangat cukup. Tapi kenyataannya kita bisa bersama juga dalam sebuah ikatan yang selalu dijadikan manusia sebagai ritual untuk menjalin cinta. Kita akan menikah nanti. Kita bertemu pertama kali adalah saat pohon sakura diwajibkan untuk mengugurkan kelopak-kelopak bunganya oleh musim yang selalu berganti dan tidak pernah lelah untuk menyambut matahari yang selalu kau kagumi. Kau tahu itu memang harus terjadi, maksudku tentang sakura yang gugur, mungkin juga tentang pertemuan kita dan pernikahan kita nanti memang harus terjadi. Angin berhembus dan menyapu beberapa daun yang sudah jatuh dari ranting dan dan mati di perkarangan rumahmu, dan sore hari

seandainya saya menikah dengan yoshioka kiyoe nanti #2

berakhir juga, juga permainan sederhana kita dengan memainkan kaki kita di bawah meja pemanas kita. kau pun berdiri, lalu menyalakan radio. sepertinya kau ingin menyindirku. kau tahu aku tidak bisa berbahasa sepertimu. tapi tak apalah, aku hanya ingin menikmati lantunan musiknya saja sambil melihat matamu yang tidak akan bisa untuk aku munafikan keindahannya. angin kencang mengetuk-ngetuk jendela, seolah mengoda situasi kita yang sedang berdua saja di ruangan ini. kita berkencan tanpa adanya bahasa. kita hanya bermain dengan isyarat. itupun masih agak sulit dimengerti, karena kebudayaan kita berbeda. aku hanya bisa menutup kebodohankku ini. akhirnya kau pun kearahku, mendekatkan wajah kita berdua dan akhirnya bibir kita bertemu, saling mengenalkan dirinya masing-masing. kesunyian masuk tanpa mengetuk pintu, dan tidak ada yang terkejut diantara kita ataupun beberapa hiasan dinding. kau dan aku masih menikmati suatu hal yang selalu dirahasiakan orang tua kita. aku merahasiakan tentang a

Lonceng Emas Sandora

Tolong dentangkan kembali lonceng emas sandora agar si pembohong dunia ini tenang agar ular peliharaan kita terkenang lalu rayakan lagi sebuah pesta panjang tentang alasan ungun yang tak pernah ingin padam dengan makanan, minuman juga tarian yang tidak pernah kunjung habis dipentaskan Tolong dentangkan kembali agar si pembohong ini tenang