I
Perlahan, sampai juga genggaman ini mencapai jemarimu
Perlahan, sampai juga genggaman ini mencapai jemarimu
Sepasang lilin dan keremangan menjadi bisu sesaat
Padahal sejak tadi dia berisik,
Mengoda mata kita yang tidak sempat bertemu pandang
Gesekan biola beralun tipis dari rekaman telepon genggamku
Karena itu beberapa pengamen lebih memilih pergi, sebelum menyapa kita
Sebelum menganggu kita dengan nada suara dan petik gitar
yang salah
II
Ada bintang jatuh, ucapku
Kau langsung mengarah pandangan pada angkasa malam
Mencari setiap jengkal di sana,
Seperi seekor serangga mencari lampu jalan
Ada bintang jatuh, memang
Pada sepasang mata yang kau punya
Terjebak, terbentur-bentur pada benda yang seperti kaca
III
Aku memandangmu dalam, sesekali kikuk saat kau tahu
Kenapa kak?
Aku mengeleng kepala, lalu menegur waktu
Yang sejak tadi terhenti di sebelah kita menyaksikan
Perlahan, kita rangkai sunyi ini sendiri
Di antara cahaya bintang, lampu jalan, dan bisik kendaraan
Setelah kita habiskan es krim cokelat dan makan malam
Perlahan, sebuah pertanyaan aku bisikkan,
Mau bersamaku untuk
selamanya?
Comments
Post a Comment