I
Lagi-lagi kau minta waktu ditiadakan
Tetes air hujan yang tidak sempat menyentuh tanah
Nanti tergantung seperti bintang mainan di kamar kita
Suara telepon berbunyi keras
Itu darinya?
Sepertinya Musim semi yang kita nanti tidak akan datang
Berlalu seperti almanak yang kau letakan di meja
II
Keluarlah
Matahari masih hangat menyambutmu sayang
III
Desember pada September
Sepertinya masih terdengar muskil
Meminta waktu yang berhenti
Dan kelak akan rapuh seperti jerami
IV
Musim apakah ini?
Ingatkah musim semi yang kita nanti benar-benar tidak akan datang
Berlalu lalu terlupakan seperti kemarin
Air matamu tumpah pada semesta
Sebelum angka dua belas itu akhirnya tiba
Lagi-lagi kau minta waktu ditiadakan
Tetes air hujan yang tidak sempat menyentuh tanah
Nanti tergantung seperti bintang mainan di kamar kita
Suara telepon berbunyi keras
Itu darinya?
Sepertinya Musim semi yang kita nanti tidak akan datang
Berlalu seperti almanak yang kau letakan di meja
II
Keluarlah
Matahari masih hangat menyambutmu sayang
III
Desember pada September
Sepertinya masih terdengar muskil
Meminta waktu yang berhenti
Dan kelak akan rapuh seperti jerami
IV
Musim apakah ini?
Ingatkah musim semi yang kita nanti benar-benar tidak akan datang
Berlalu lalu terlupakan seperti kemarin
Air matamu tumpah pada semesta
Sebelum angka dua belas itu akhirnya tiba
Comments
Post a Comment