Seingat saya adalah bulan januari, yang pasti itu adalah
hari senin. Sebelumnya saya berencana untuk memberi kejutan untuk yulia rahayu.
Pada saat itu ada empat hal yang dia inginkan, dan saya berencana untuk memberikan
empat hal tersebut dalam jangka waktu satu bulan, jadi setiap satu minggu saya
memberikan hal tersebut secara dadakan. Hal tersebut adalah sedang ingin makan
di salah satu makanan siap saji jepang, ingin balon gas dan juga ingin melihat
ondelondel.
Yulia rahayu adalah adik kelas saya, saya teringat pertama
kali saya mengenalnya adalah saat dia di diminta mengirim sms untuk konfirmasi kehadiran
kedatangan saya untuk menonton republik petruk yang dipentaskan oleh teater
koma. Saat itu akhir januari 2009, dan saya bertemu untuk pertama kali
dengannya di antara hujan, dan jaket yang basah.
Ya, saya memberi kejutan, hari pertama di minggu pertama
pada rencana, saya mengajaknya makan di makanan siap saji jepang. Pagipagi saya
langsung berangkat ke mal arion di daerah rawamangun yang dekat dengan kampus. Sampai
di sana, saya di cegat satpam, ditanya ada keperluan apa saya sepagi itu. Akhirnya
saya diusir satpam karena semua yang ada di mal tersebut baru beroperasi pada
pukul sepuluh pagi. Jadi saya memilih untuk ganti rencana, membawanya ke
restoran tersebut. Rencananya membawakan makanan tersebut.
Saya bawa dia ke sana, tanpa diduga saya dibuntuti temannya
sekelasnya. Saya tidak merasa risih, toh ini cuman makan. Tanpa diduga ternyata
kemarinnya di restoran ini seperti ada yang baru mengadakan pesta ulang tahun, masih
ada beberapa balon di tembok.
“kak, pengen balon itu.”
Ya, saya pikir hari ini saya bisa memberi 2 sekaligus hal
itu di hari yang sama. Saya pun meminta pada pelayan restoran itu untuk memetik
salah satu balon yang masih tergantung. Warna ungu dia meminta, walau
sebenarnya dia sangat menyukai warna merah. Penjaganya mengatakan jika mereka
punya stok balon lagi jika mau namun niup sendiri dan tidak ada tangkai
balonnya. Akhirnya dia membawakan dua balon, karena yang lainnya masih
diplastikin dan ia tidak berani untuk membukanya.
Setelah itu kami langsung pergi ke kampus lagi, karena dia
ada kuliah. Ya, dua hal itu saya berikan hari ini merupakan hal yang baik. Tinggal
mengajaknya nonton ondelondel, mungkin minggu depan. Sore kami akan latihan
teater bersama dalam proses dokter gadungan karya Moliere yang diadaptasi oleh
ferdi firdaus. Saat sorenya saya tidak sengaja mendengar musik ondelondel, dan
saya tanpa pikir panjang saya menemuinya di tempat latihan.
“ada kejutan nih, pasti suka deh.”
“apa kakak?”
Saya membawa nya teater terbuka, sebuah tempat yang letaknya
ditengah pintu masuk dan keluar, saya yakin ondelondel tersebut melewati tempat
ini. Ternyata saya benar ondelondel itu lewat. 3 hal yang dia inginkan secara
spontan saya berikan dalam hari itu.
Di antara banyak mahasiswa yang pulang kuliah, saya menonton
ondelondel berdua. Satu hal yang masih teringat oleh saya, adalah matanya
berkacakaca seperti mau menjatuhkan air mata. Ada dua hal yang saya terka dalam
pikirannya. Sebuah masa lalu yang terkenang olehnya, atau kenapa ada lakilaki
yang baik yang tidak bisa dia terima cintanya.
a
Comments
Post a Comment