I
Menikmati wajahmu pagi ini
Seperti mengecap batang kayu es krim
Atau permen kapas pada karnaval
Di atasnya ada kembang api yang mekar
Berdekecap lalu pudar di detik selanjutnya
II
di sudut ruang,
antara meja meja dan lemari,
kau bermanja mesra dengan telepon gengam secara rahasia.
jemarimu menjelma busa dalam capucino, atau kata dalam puisi
III
Tadi kita berpapas,
di depan ruang--yang seperti surga karena udaranya lebih dingin daripada di luar-- saling mengalah mengenai siapa yang masuk lebih dahulu dan siapa yang akan menutup pintu.
Kau tersenyum sambil membagi jika kau yang masuk lebih dahulu lalu akulah yang menutup pintu.
IV
Seharusnya jumat ini kita bertemu,
bekerja dengan hati sembari berbasa basi
mengenai cuaca yang tak kunjung ramah,
beberapa burung gereja yang membuat sarang di sela-sela ventilasi udara,
atau tentang masa depan yang tampak samar.
April 2014
Menikmati wajahmu pagi ini
Seperti mengecap batang kayu es krim
Atau permen kapas pada karnaval
Di atasnya ada kembang api yang mekar
Berdekecap lalu pudar di detik selanjutnya
II
di sudut ruang,
antara meja meja dan lemari,
kau bermanja mesra dengan telepon gengam secara rahasia.
jemarimu menjelma busa dalam capucino, atau kata dalam puisi
III
Tadi kita berpapas,
di depan ruang--yang seperti surga karena udaranya lebih dingin daripada di luar-- saling mengalah mengenai siapa yang masuk lebih dahulu dan siapa yang akan menutup pintu.
Kau tersenyum sambil membagi jika kau yang masuk lebih dahulu lalu akulah yang menutup pintu.
IV
Seharusnya jumat ini kita bertemu,
bekerja dengan hati sembari berbasa basi
mengenai cuaca yang tak kunjung ramah,
beberapa burung gereja yang membuat sarang di sela-sela ventilasi udara,
atau tentang masa depan yang tampak samar.
April 2014
Comments
Post a Comment